Build Quality yang Kurang Solid
Jika menilik pada pendapat salah satu pengguna Infinix yang dilansir dari forum Quora, disebutkan bahwa banyak permasalahan yang timbul pada Infinix Hot 8 setelah satu tahun pemakaian.
Disebutkan, Infinix Hot 12 memiliki permasalahan software yang begitu lamban dengan aplikasi yang sering mengalami background kill. Ini terjadi pada varian RAM besar 6 GB. Layar smartphone juga sering alami kendala pada sensor sentuh ketika menggunakan proteksi layar.
Antarmuka sistem operasi XOS milik Infinix juga memiliki bloatware yang cukup banyak dengan iklan-iklan yang cukup intrusif. Begitu pun dengan permasalahan charging port yang terkadang tidak mau mengecas sama sekali dan mengharuskan untuk diganti oleh layanan service center.
Perihal build quality, Infinix tidak membuat konsumen yakin dan percaya akan ketahanannya, dan konsumen akan lebih condong ke seri Redmi untuk hal ini.
Selain Redmi, brand yang seringkali mengedepankan sisi build quality adalah realme, karena senantiasa gemborkan proses quality control yang panjang seperti ribuan kali pengetesan tombol daya, charging port, jack audio, dll.
Ada Rencana Terjun ke Ranah HP Lipat?
Tahukah Anda? Infinix telah mengungkapkan niatnya untuk menggarap HP lipat pada tahun 2024. Hal tersebut terungkap pada acara peluncuran Infinix Hot 40 series pada Februari 2024.
La Ode Iman selaku Brand Communications Manager Infinix Indonesia bahkan sempat berucap, ada kemungkinan HP lipat Infinix hadir pada kuartal pertama tahun 2024, atau awal kuartal pada 2025.
Jika ini terjadi, akan menjadi PR sangat berat bagi Infinix untuk melakukan catch up pada merk-merk lain yang sudah lebih dikenal akan produk HP lipatnya, sebut saja Samsung dan OPPO.
Melalui induk perusahaannya, Transsion Holdings, kita sudah menyaksikan Tecno yang lebih dulu terjun ke ranah HP lipat dengan Tecno Phantom V Fold dan V Flip. Besar kemungkinan, Infinix akan ikuti jejak Tecno dalam menghadirkan produk foldables di rentang harga lebih rendah dari pesaing-pesaingnya yang sudah ada.
Apabila Infinix benar-benar mengeluarkan produk HP lipat, tampaknya tinggal menunggu waktu hingga brand-brand lain ikut menyusul. Bukan tanpa sebab, sejumlah data survei menunjukkan adanya lonjakan minat warga Indonesia terhadap produk HP lipat.
Kehadiran HP lipat Infinix akan kian mendorong terjadinya era transisi teknologi berikutnya, seperti saat terjadinya peralihan antara HP candy bar ke produk QWERTY, lalu berubah menjadi smartphone layar sentuh.
Terlepas dari beberapa kelebihannya, rupanya Infinix juga tidak luput dari serangkaian kekurangan yang membuatnya kalah saing.
Tidak Memiliki Seri "Real Flagship"
Lini seri Infinix terbagi menjadi beberapa segmen. Segmen entry-level yang mereka miliki dinamakan Infinix Smart yang biasanya memiliki harga 1 juta lebih sedikit (Rp1,1 juta, 1,2 juta, dll.).
Ada juga Infinix Hot series yang sama-sama berada di rentang harga 1 jutaan, namun biasanya hampir menyentuh harga 2 juta (Rp1,6 juta, Rp1,7 juta, Rp1,8 juta, dll.).
Nah, salah satu seri yang popularitasnya paling tinggi adalah Infinix Note series, biasanya memiliki ukuran layar yang begitu lebar dengan dapur pacu memadai serta berada di rentang harga 2 jutaan. Kecuali untuk varian Pro dan VIP yang harganya mencapai 3-4 jutaan.
Seri yang berada di segmen harga termahal adalah Infinix Zero, beberapa contohnya meliputi Infinix Zero 5G yang merupakan HP Infinix pertama yang gunakan jaringan 5G, serta Infinix Zero X series yang menawarkan kamera unggul di kelasnya.
Infinix Zero series memiliki banderol harga Rp3 sampai 5 jutaan. Bisa dibilang, inilah seri "flagship" yang dimiliki Infinix, atau setidaknya seri yang paling mendekati kata "flagship".
Tidak ada satupun dari seri-seri ini yang bersaing di rentang harga flagship 10 jutaan. Bahkan, untuk sekadar hadirkan ponsel seharga 7 jutaan pun tidak. Jika kita berkaca pada Xiaomi dan realme, kedua brand ini masih hadirkan portofio produk di segmen premium.
Infinix tampaknya memang ingin membuat dirinya lekat dengan stigma "terjangkau". Akan tetapi, tanpa adanya produk yang mereka rilis untuk segmen kelas atas, masyarakat pun jadi melekatkan nama Infinix sebagai merk "murah".
Padahal jika Infinix terjun ke persaingan HP di "real flagship", ia bisa menjadi brand dengan reputasi yang lebih solid lantaran menyuguhkan opsi yang lebih beragam kepada para fansnya.
Jarang Memakai Chipset dari Qualcomm
Infinix memang merupakan brand dengan ponsel berkualitas, seringkali berikan kapasitas baterai memadai dan juga layar yang lega guna berikan imersi mendalam saat menonton film. Akan tetapi, dapur pacu yang digunakannya selalu berasal dari MediaTek.
Ini tidak semerta-merta membuat kinerjanya kalah dibanding HP lain dengan Snapdragon. Hanya saja, para pelaku developer seringkali melakukan optimasi kepada aplikasi dan gimnya terhadap chipset besutan Qualcomm. Infinix pernah memakai cip Snapdragon pada produk Infinix Hot S3X yang dirilis 2018.
Kebanyakan ponsel besutan Infinix hanya menggunakan chipset MediaTek Helio. Bahkan sebelum hadirnya Infinix Zero 5G, tidak ada satu pun yang menggunakan chipset Dimensity yang performanya lebih setara dengan Snapdragon keluaran terbaru.
Tidak adanya HP Infinix dengan cip Qualcomm Snapdragon sebenarnya bukan hal yang buruk-buruk amat. Bisa jadi di belakang layar Infinix punya kerja sama khusus dengan MediaTek. Terlebih Infinix tampaknya punya "racikan khusus" agar cip MediaTek yang dipakainya bisa berjalan optimal.
Memiliki Layanan After Sales yang Baik Berkat Carlcare Service Center
Infinix berhasil meningkatkan kualitas layanan purna jual atau yang biasa disebut dengan after sales, dengan mengandalkan layanan purna jual Carlcare Service Center.
Ini merupakan layanan after sales resmi untuk brand Infinix. Layanan ini sudah tersedia di lebih dari 120 titik lokasi, tersebar di seluruh penjuru Indonesia mulai dari Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.
Pemilik Infinix juga tidak perlu melakukan effort lebih untuk menghubungi layanan ini, cukup dengan membuka situs resmi carlcare.com atau membuka aplikasi CarlCare yang tersedia di smartphone Infinix.
Untuk mendapatkan pelayanan premium, tersedia juga Carlcare Flagship Service Center yang tersedia di ITC Kuningan di Jakarta. Di sini, Anda dapat merasakan perbaikan kilat (hanya 1 jam) untuk perbaikan yang mudah, dan durasi hingga maksimal 72 jam untuk perbaikan kompleks.
Jarang Berikan Kejelasan Soal Update Software
Seperti dua sister company-nya, itel dan Tecno, Infinix juga menjadi salah satu brand yang jarang memerhatikan soal software. Sebagian besar budget-nya tampak dikerahkan untuk berikan value for money dari sisi desain, performa, dan fitur. Tapi soal update software, ini jarang sekali diperhatikan.
Misalnya ketika Anda menggunakan ponsel dengan Android 13, tidak ada yang tahu apakah ponsel akan dibekali dengan dukungan update seberapa lama. Apakah sebuah ponsel bisa mendukung hingga Android 15 atau tidak, misalnya.
Lalu sekalipun Infinix memiliki jaminan update software untuk seri Infinix Zero, biasanya dukungannya terbilang sebentar. Contohnya saja seperti Infinix Zero 20 dan Zero 20 Ultra yang hanya mendapatkan dukungan satu kali update versi Android. Kalau bisa lebih panjang, pasti jadi bisa lebih bersaing dengan ponsel lain kebanyakan.
Demikianlah yang menjadi kelebihan dan kekurangan HP Infinix. Terlepas dari reputasinya yang mungkin masih belum kalahkan brand lain sebagai HP terjangkau berkualitas, namun nyatanya smartphone Infinix menghadirkan aspek-aspek yang berdaya saing tinggi.
Jika Anda bukan tipe orang yang mendambakan kehadiran chipset Snapdragon dan rela menolerir beberapa kekurangannya, Anda mungkin akan menyadari Infinix menawarkan begitu banyak dari biaya yang Anda sisihkan.
To put the future in the hands of the people who want it and need it most
Site will be available soon. Thank you for your patience!
Infinix Hot 20 Play
Menduduki urutan keempat, produk dengan konfigurasi chipset Mediatek Helio G37 ini memiliki dukungan slot memori microSDXC. Pada kapasitas default, memori internal Infinix Hot 20 Play memiliki varian kapasitas 64 dan 128GB.
Produk mid-end buatan Infinix ini sangat recommended untuk daily driver outdoor karena memiliki baterai berkapasitas 6000 mAh. Tak hanya itu saja, produk menengah ini memiliki dukungan fitur Fast Charging 18W dan Reverse charging 5W.
Terkait spesifikasi, produk ini memiliki dukungan dapur pacu berupa:
Tertarik untuk memilikinya? Sediakan bujet sebsar Rp2,2 juta, ya!
Beranjak pada urutan kelima sebagai penutup rekomendasi, produk ini mengusung penggunaan memori internal berkapasitas 128/256GB yang dilengkapi dengan slot microSDXC. Kamu yang gemar melakukan aktivitas fotografi akan dimanjakan dengan konfigurasi triple kamera beresolusi 108+13+2MP.
Tak hanya itu saja, pengguna yang aktif melakukan aktivitas swafoto akan dimanjakan dengan kamera depan beresolusi 60MP. Kamera depan pada produk ini memliki dukungan fitur penunjang berupa autofokus dan OIS.
Bicara soal dapur pacu, produk ini memiliki konfigurasi spesifikasi berupa:
Untuk bisa meminang produk ini, kamu perlu merogoh kocek sebesar Rp4,8 juta.
Dengan adanya dukungan slot microSDXC, kelima produk di atas merupakan solusi tepat untuk kamu yang membutuhkan smartphone dengan media penyimpanan yang bisa di tambah. Berkat dukungan slot tersebut kamu dapat menambah kapasitas memori hingga 2TB.
Baca Juga: Laptop Untuk Pelajar, Spesifikasi dan Harga Infinix INBook X2
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Infinix Mobile merupakan salah satu brand smartphone yang berbasis di Hong Kong dan didirikan pada tahun 2013 oleh Transsion Holdings. Kendati berdiri pada 2013, ponsel-ponsel Infinix baru menjajali pasar Indonesia pada tahun 2015.
Pertumbuhan merk Infinix bisa dibilang sangat cepat. Ini berkat konsistensi Infinix untuk selalu memberikan inovasi dan spesifikasi gahar di hampir semua smartphone-nya.
Sejauh ini, produk-produk ponsel pintar dari Infinix sudah tersedia di 60 negara. Sejumlah wilayah yang memberikan respon positif terhadap kehadiran Infinix adalah Nigeria, Timur Tengah, dan Asia. Amerika Serikat juga termasuk salah satu negara yang dimasuki oleh Infinix.
Anda bisa memandang Infinix sebagai brand pesaing bagi Xiaomi (tepatnya Redmi) dan realme sebagai merk yang senantiasa hadirkan ponsel terjangkau dengan kualitas di atas rata-rata.
Lantas, apa sajakah hal-hal yang menjadi kelebihan dan kekurangan bagi brand Infinix tersebut? Simak poin-poin berikut ini.
Ada sejumlah alasan tertentu yang membuat Infinix tetap eksis di Indonesia hingga saat ini. Berikut adalah poin-poin kelebihannya.
Infinix Note 12 (2023)
Menduduki urutan kedua, produk buatan Infinix ini memiliki dukungan memori internal berkapasitas 128/256GB yang dipadukan dengan slot memori microSDXC. Di samping itu, kapasitas memori RAM 8GB disematkan agar aktivitas multitasking berjalan lancar.
Performa grafis pada Infinix Note 12 (2023) memiliki kualitas yang cukup baik karena memiliki dukungan layar berpanel AMOLED. Penggunaan GPU Mali-G57 MC2 disematkan agar kualitas tampilan menjadi bertambah.
Di sektor dapur pacu, produk ini memiliki dukungan spesifikasi berupa:
Untuk membelinya, dibutuhkan bujet sebesar Rp3,2 juta.
Tak hanya memiliki dukungan memori internal berkapasitas 128GB, Infinix Hot 20 menyediakan slot memori microSDXC yang sangat membantu kebutuhan upgrade media penyimpanan. Sebagai korelasinya, konfigurasi memori RAM 8GB disematkan agar aktivitas multitasking berjalan lebih produktif.
Pada sektor perangkat lunak produk ini mengusung penggunaan sistem operasi berbasis Android 12. Pengguna dapat merasakan pengalaman antarmuka yang cukup baik karena produk ini memiliki konfigurasi user interface XOS 10.6.
Beranjak pada spesifikasi, produk ini memiliki dukungan dapur pacu berupa:
Infinix membanderol produk ini sebesar Rp2,4 juta.
Belanja di App banyak untungnya:
How is the score calculated?
This is a relative score calculated on the basis of the following specifications:
Each Mobiles has been benchmarked against ~31,000 other phones to calculate the score.
For personalized scores based on your preference, you can visit Mobile Recommender to check scores of the recommended Mobiles for you.
Memori dengan jenis microSDXC merupakan sebuah solusi paling tepat untuk melakukan penambahan media penyimpanan pada perangkat smartphone. Slot ini sangat berguna untuk pengguna karena memori microSDXC merupakan sebuah media penyimpanan yang memiliki kapasitas maksimal sebesar 2TB.
Infinix sebagai produsen smartphone yang cukup produktif tentu memiliki beberapa produk yang mendukung adanya slot memori microSDXC. Apa saja daftarnya? Simak tulisan di bawah ini, ya!
Baca Juga: Review Infinix Hot 12 Play, HP Sejutaan Paling Worth It
Fitur-Fitur yang Kadang Terkesan Gimik
Jika melihat dari spesifikasi ponsel-ponsel Infinix di atas kertas, mereka tampak memiliki fitur yang berkualitas. Hanya saja, beberapa spesifikasinya tampak seperti gimmick lantaran tidak sesuai dengan ekspektasi penggunanya.
Misalnya saja, mereka kala itu mengeluarkan ponsel dengan ukuran layar hampir menyerupai tablet yakni 6,95 inci (Infinix Note 7 dan 8), namun dengan resolusi HD+ yang alhasil justru membuat ketajaman layarnya tidak begitu baik.
Lalu kemudian ada Infinix Zero X Pro. HP ini suguhkan panel layar AMOLED namun ternyata memiliki akurasi warna yang mengecewakan serta tidak memiliki mode warna tertentu seperti beberapa ponsel AMOLED pesaingnya.
Bahkan, sertifikasi DRM-nya hanya Widevine L3 yang membuatnya tidak eligibel terhadap resolusi Full HD di Netflix, seperti yang dihimpun dari ulasan GSM Arena.
Selanjutnya adalah Infinix Zero 8 yang hadirkan layar IPS LCD 6,85 inci dengan refresh rate 90 Hz. Saat awal perilisannya kala itu, fitur refresh rate tinggi baru menjadi tren yang unik.
Namun, penilaian dari GSM Arena justru menunjukkan bahwa layar memiliki pixel response time yang lambat, memberikan pengalaman visual yang jauh dari kata memuaskan.
Bahkan jika menilik Infinix Note 12, ia memiliki konfigurasi Triple Camera yang salah satunya merupakan sensor QVGA. Umumnya, sensor QVGA ini hanya sekadar ada untuk menambah jumlah kamera tanpa berikan fungsi sama sekali pada pengalaman fotografi. Biasanya hal ini hanya ditemukan pada ponsel 1 jutaan, itu pun dari brand-brand lokal seperti Luna dan Advan.
Seringkali, ponsel-ponsel Infinix tampak menggiurkan jika dilihat dari spesifikasinya. Namun, kualitasnya perlu dikaji lebih dalam lagi untuk menentukan apakah mereka berikan pengalaman pengguna yang nyaman atau tidak. Beberapa fitur yang dijanjikan malah jadi terkesan gimik untuk sekadar menarik minat orang untuk membeli.